Selasa, 15 Januari 2013



MAKALAH
SENAM ASMA BAGI PENDERITA ASMA
Untuk Memenuhi Tugas Sistem Respirasi
Dosen Pengampu: Ns. Renny Wulan A., S.Kep.Ns



Nama : Nur Arif  Puji Hidayat
Kelas  : III A
NIM   :2011011201

 






SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CENDEKIA UTAMA KUDUS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2012/2013












KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Senam Untuk Penderita Asma” dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka. Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini  tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya makalah ini, maka dengan setulusnya penulis sampaikan terima kasih kepada yang  terhormat Ibu Ns. Renny Wulan A., S.Kep. selaku  guru pembimbing, serta pihak-pihak yang turut membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Tidak ada manusia yang sempurna, dalam makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan dalam bidang kesehatan dan dapat diterapkan dalam pemberian asuhan keperawatan khususnya pada penderita asma.
Kudus, 10 November 2012     

 Penyusun









DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
1.2  Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1  Pengertian Asma..................................................................................................... 3
2.2  Pengertian Senam Asma......................................................................................... 3
2.3  Rangkaian dan Frekwensi Senam Asama............................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN
3.1  Senam Asma di Indonesia...................................................................................... 5
3.2  Klub Senam Asma di Indonesia............................................................................. 6
3.3  Gerakan Senam Asma............................................................................................. 7
3.4  Syarat Mengikuti Senam Asma.............................................................................. 8
3.5  Manfaat dan Tujuan Mengikuti Senam Asma........................................................ 8
BAB IV PENUTUP
3.6  Simpulan ................................................................................................................ 9
3.7  Saran....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN

1.1             Latar Belakang Masalah
Asma merupakan salah satu penyakit tidak menular yang saat ini berkembang di masyarakat. Penderita asma mengalami keterbatasan dalam aktivitasnya guna menghindari faktor pencetus. Yayasan Asma Indonesia telah merancang senam senam asma yang bertujuan melatih cara bernafas dan memperkuat otot pernafasan. Namun,senam asma masih belum dikenal luas oleh pasien asma. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam asma Indonesia terhadap frekuensi keluhan intensif serangan asma pada penderita asma di Puskesmas Bandarharjo Kota Semarang tahun 2011. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan pendekatan Pre-test-Post-test Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo pada tanggal 16 Januari-27 Februari 2011. Sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang, yaitu penderita asma di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo. Pengambilan sampel dengan cara non random sampling dengan teknik Purpose Sampling. Instrumen dalam penelitian ini adalah senam asma Indonesia serta lembar check list. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil signifikasi atau nilai p pada kelompok eksperimen dan kontrol adalah 0,000. Karena nilai p (0,000) lebih kecil dari 0,05, maka diperoleh hasil bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah media kegiatan senam asma memberikan pengaruh untuk mengurangi frekuensi keluhan intensif serangan asma pada penderita asma di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo tahun 2011. Saran yang diajukan bagi: (1) masyarakat (penderita asma) agar rutin mengikuti senam asma setiap minggu; (2) pihak puskesmas untuk mengadakan program senam asma bagi penderita asma di wilayah Puskesmas; (3) Dinas Kesehatan Kota Semarang melakukan pemantauan program puskesmas tentang penyakit asma; (4) Pemerintah Kota Semarang dapat menjadikan skripsi ini sebagai bahan kajian dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan penyakit asma.


1.2             Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.       Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang senam asma
b.      Tujuan Khusus
1)      Mengetahui pengertian senam penderita asma
2)      Mengetahui tujuan tentang senam penderita asma
3)      Mengetahui gerakan senam penderita asma


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1   Pengrtian Asma.
      Asma adalah penyakit yang disebabkan oleh peningkatan respon dari trachea dan bronkus terhadap bermacam –macam stimuli yang ditandai dengan penyempitan bronkus atau bronkhiolus dan sekresi yang berlebih – lebihan dari kelenjar – kelenjar di mukosa bronchus
Asma adalah keadaan ditandai dengan serangan sesak napas berulang, disertai dengan napas yang berbunyi karena kejang otot- otot polos ranting- ranting tenggorok.(  Ramali, 2003)
Asma adalah penyakit obstrukssi menahun ( PPOM ) yang dikontriksikan oleh kontriksi yang dapat dari otot valius bronchial hipersekresi mukosa dan inflamasi mukosa serta edela( Doenges, 2000)

2.2   Pengertian Senam Asma.
      Senam asma merupakan salah satu pilihan olah raga yang tepat bagi penderita asma. Karena Senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan juga meningkatkan kemampuan benapas.
      Selain senam asma, masih ada beberapa pilihan olahraga lain, di antaranya berenang dan jalan santai (jogging). Namun perlu diperhatikan pula faktor pemicu asma anda, jika asma muncul karena udara dingin, hindari berenang di kolam dengan suhu rendah atau melakukan jogging di pegunungan

2.3  Rangkaian dan Frekwensi Senam Asma
     Rangkaian senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot pernafasan agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan ekspektorasi. Senam asma sebaiknya dilakukan rutin 3-4 kali seminggu dan setiap kali senam ± 30 menit. Senam asma akan memberikan hasil bila dilakukan selama 6-8 minggu. Senam asma tidak berbeda dengan senam pada umumnya. Berikut rangkaian senam Asma:
1.    Pemanasan
Dimulai dengan pemanasan
2.     Latihan Inti
Latihan  inti A:
Bertujuan untuk melatih cara bernafas yang efektif bagi
penderita asma. Dengan cara menarik nafas dan mengeluarkan nafas. Proses pengeluaran nafas lebih lama 2 hitungan.
Latihan inti B:
Bertujuan untuk melepaskan otot-otot pernafasan. Dengan irama yang ritmis, otot-otot akan menjadi santai, sehingga mempermudah pernafasan dan ekspektorasi.
3.    Aerobik
Aerobik dilakukan supaya tubuh dapat menghasilkan pembakaran O2 tinggi untuk meningkatkan hembusan napas. Dan disesuaikan dengan kondisi dan usia peserta senam asma
4.     Pendinginan
Diakhiri pendinginan. alam pendinginan, dilakukan gerakan-gerakan lambat agar otot-otot kembali seperti keadaan semula yaitu dengan menggerakkan tangan sambil menarik napas pelan-pelan.









BAB III
PEMBAHASAN

3.1          Senam Asma DiIndonesia
            Senam Anti Asma - Bahwa penyakit asma sangat mengganggu, pasti dibenarkan oleh para penderitanya. Terus- menerus menelan obat juga mereka bosan. Sering kita mendengar bahwa asma bisa ditanggulangi dengan latihan jasmani. Intisari menghubungi dua ahli untuk menanyakan caranya. Senam bisa memperingan asma dan memperjarang kumatnya.” Begitu kata dr. Dangsina Moeloek, ahli fisiologi dan kata sarjana olah raga Pieter Panggabean. Keduanya pengasuh Klub Asma Napas Segar yang berpangkalan di pelataran parkir RS. Persahabatan di Jakarta Timur. Klub itu beranggotakan lebih dari empat ratus orang. “Senamnya tentu lain daripada senam untuk menguruskan tubuh, Olah raga yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang dengan menggunakan metode tertentu akan menghasilkan suatu peningkatan ketahanan tubuh dan membantu meningkatkan fungsi sistem pernapasan.“Karena itulah, begitu ketahuan seseorang mempunyai gejala asma, sebaiknya cepat ikut olah raga. Tidak ada kata terlambat untuk mulai, entah itu orang yang sudah lanjut usia maupun anak-anak,” katanya.Porsi latihan tak sama untuk setiap orang“Besar kecilnya pengaruh senam itu tergantung dari program yang dilakukan. Program yang tepat apabila semakin sering dilakukan semakin baik, dan semakin kurang melakukannya akan semakin kecil pengaruhnya. Tiga kali latihan dalam seminggu cukup, yaitu dua hari sekali. Namun, lebih baik tentu kalau setiap hari latihan.Pemula yang rajin latihan setiap hari, selama empat belas hari saja sudah bisa melihat hasilnya. ”Porsi latihan memang berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang harus lebih berat, ada yang harus lebih ringan, Terlalu ringan tak ada hasilnya. Kalau terlalu lelah pun tidak baik. Karena itulah perlu seperempat jam, latihan inti setengah jam, dan pendinginan kembali sekitar seperempat jam.Sulitnya, walaupun kita merasakan manfaatnya, semangat kita kadang-kadang panas-panas tahi ayam. Akibatnya kelompok-kelompok masai seperti yang dilakukan di Klub Asma Napas Segar, pemeriksaan awal untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan seseorang, sebelum program baginya bisa ditentukan. Setelah itu secara berkala hasilnya diperiksa lagi.Umumnya latihan diberikan 60 – 90% dari kekuatan maksimal peserta. Lama latihan lebih kurang satu jam, terbagi dalam tiga bagian, pemanasan persentase drop-out-nya besar sekali. Bisa sampai 50%. ‘Padahal manfaat latihan hanya bisa terasa bila dibantu dengan disiplin latihan yang tinggi. “Beberapa peserta yang sudah ikut latihan selama enam bulan, dan sudah merasa baik, lalu menghilang dari peredaran. Ketika ditanya, kenapa tidak ikut senam lagi? Jawabnya,‘Dok, saya sudah tidak bengek lagi, asmanya tidak pernah kambuh lagi,’” cerita dr. Moeloek. “Padahal kalau sudah baik dan berhenti olah raga, pada suatu saat serangan bisa saja datang lagi. Sayang ’kan.” Penderita asma sebenarnya lebih bebas melakukan gerakan-gerakan dibandingkan penderita jantung. “Ada latihan-latihan tertentu yang tidak boleh dilakukan oleh penderita jantung, tetapi bagus untuk asma. Contohnya: latihan menahan napas. Menahan napas membuat aliran darah ke jantung dihambat. Itu tidak baik untuk pasien jantung. Namun, untuk penderita asma latihan itu pentmg sekali.”
3.2          Klub Senam Asma di Indonesia:
Kota / Wilayah
Nama Rumah Sakit
Alamat
Telepon
Jakarta 
Timur
RS. Persahabatan
Rawamangun
(021) 47869870
RS. Polri
Kramat Jati
(021) 809 4005
RSUD Pasar Rebo
Pasar Rebo
(021) 8400109
Jakarta 
Pusat
RSPAD Gatot Soebroto
Jl. Abd. Rachman Saleh
(021) 3441008
RS PGI Cikini
Jl. Raden Saleh No. 40
(021) 337257
RS Islam Jakarta
Jl. Cempaka Putih Tengah I
(021) 4244208
Jakarta Selatan
RS Pusat Pertamina
Kebayoran Baru
(021) 7219206
RSU Fatmawati
Jl. Fatmawati
(021) 7660552
RS Tebet
Jl. MT. Haryono No. 8
(021) 8307540
Jakarta
Utara
RSUD Koja
Tanjung – Priok
(021) 43552401
Jakarta 
Barat
RS Pelni Petamburan
Jl. Aipda KS Tubun
(021) 5306901
RS Graha Medika
Kebon Jeruk
(021) 5300887
(021)5300889
Tangerang
RSU Tangerang
Jl. A. Yani No. 9
(021) 5523507
RS Internasional Bintaro
Sektor 7, Kawasan Niaga Bintaro Jaya
(021) 7455500
Bekasi
RS Mekar Sari
Jl. Mekar Sari No. 1
(021) 8802641
Bandung
RSTP Cipaganti
Jl. Bukit Jarian 40
(022) 2031427
Cirebon
RSUD Gunung Jati
Jl. Kesambi 56
(0231) 206330
Makasar
RS Wahidin Sudirohusodo
Km 10 Tamalanrea
(0411) 510677
Lainnya
Dapat Menghubungi:
Pusat Informasi Asma (PIA) Gedung Asma Lt.2
RSUP Persahabatan Telp. 021-4723256
 
Website :
 www.infoasma.org

3.3   Gerakan Senam Asma


1.      Ayunkan lengan setinggi bahu, dilakukan 2x8 kali.
2.      Ayunkan lengan lebih tinggi, dilakukan 2x8 kali, hitungan terakhir tegak.
3.      Putar kedua lengan, dilakukan 2x8 kali (4 kali kedepan, 4 kali ke belakang)
4.      Berjalan, dilakukan sebanyak sepuluh kali perhitungan.
5.      Tarik siku ke belakang, dilakukan 2x8 kali, tiap hitungan ke-4, lengan ke bawah.
6.      Tarik siku(sama dengan latihan ke-5),dilakukan 2x, disambung dengan 2 kali hitungan dengan lngan direntangkan. Tiap hitungan ke-4 ; lengan turun.
7.      Tarik lengan ke belakang (dalam sikap lurus). Dilakukan 2x8 kali. Tip hitungan ke-4, kedua lengan lurus ke bawah.
8.      Renggutkan badan ke bawah sebanyak 3 kali, hitungan ke-4 tegak. Dilakukan sebanyak 2x8 kali.
9.      Sama dengan latihan ke-8, 1 kali tunduk, 2 kali melengkung ke belakang, hitungan ke-4 tegak. Dilakukan 2x8 kali.
10.  Berjalan, dilakukan sebanyak sepuluh kali hitungan.
11.  Renggutkan badan ke samping, dilakukan sampai 3 kali, hitungan 4 putar ke arah lain. Dilakukan 2x8 kali.
12.  Tarik-menarik dilakukan sebanyak 3 kali,hitungan ke-4 tegak. Dilakukan sebanyak 2x8 kali.
13.  Hitungan 1 putar, hitungan 2-3 renggutkan badan ke depan, hitungan 4 kembali ke sikap semula. Tiap hitungan ke-4 ganti orang. Dilakukan 2x8 kali.
14.  Istirahat, dilakukan sebanyak sepuluh kali hitungan, (dr. Dangsina Moeloek & Pieter Panggabean.

3.4     Syarat Mengikuti Senam Asma :
1.      Tidak dalam serangan asma.
2.      Tidak dalam kondisi gagal jantung.
3.      Tidak dalam kondisi kesehatan yang menurun(flu, kurang tidur, baru sembuh dari  sakit).

3.5     Manfaat Senam Asma dan Tujuan Senam Asma.
          Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga faktor gizi dan olah raga. Bagi penderita asma, olah raga diperlukan untuk memperkuat otot-otot pernapasan.
              Senam asma bertujuan untuk:
·         Melatih cara bernafas yang benar.
·         Melenturkan dan memperkuat otot pernafasan.
·         Melatih ekspektorasi yang efektif.
·         Meningkatkan sirkulasi.
·         Mempercepat asma yang terkontrol.
·         Mempertahankan asma yang terkontrol.
·         Kualitas hidup lebih baik.
          Senam asma tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada syarat-syarat bagi mereka yang akan melakukan senam asma, yaitu: tidak dalam serangan asma, sesak dan batuk, tidak
dalam serangan jantung, dan tidak dalam keadaan stamina menurun akibat flu atau kurang tidur dan baru sembuh

BAB IV
PENUTUP
4.1    SIMPULAN
      Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.      Selain dengan obat, asma juga bisa ditangani dengan senam asma.
2.      Senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan juga meningkatkan kemampuan benapas.
3.      Senam asma juga merupakan salah satu penunjang pengobatan asma karena keberhasilan pengobatan asma tidak hanya ditentukan oleh obat asma yang dikonsumsi, namun juga faktor gizi dan olah raga.
4.      senam asma pada prinsipnya untuk melatih memperkuat otot-otot pernafasan agar penderita asma lebih mudah melakukan pernafasan dan ekspektorasi.

4.2 SARAN
          Bagi penderita asma sebaiknya rutin untuk melakukan senam asma, karena banyak manfaatnya dan gerakan-gerakannya juga tidak terlalu berat. Penderita asma dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan bernafas.